Minggu, 24 Juni 2012

PROMISE


Kita ngga tau apa yang akan Tuhan kasih ke kita nantinya, mungkin bisa ngga sama kaya apa yang kita anggap terbaik buat kita, tapi Tuhan memberiku sahabat yang bikin aku bangga, Wisni Aluna Zahra

***


Pagi itu Wisni tiba – tiba datang keumahku, entah ada angin apa, jarak rumah ku dan Wisni bisa terbilang cukup jauh, dan biasanya aku yang selalu datang kerumanya karena rumah Wisni adalah rumah aku yang kedua, bisa dibilang.

“Kris, aku punya sesuatu nih buat kamu” Kata Wisni cengar – cengir sambil membawa kertas yang disembunyikan dibalik punggungnya.
“Apaan Wis?” Jawabku sambil meminum lemon tea buatan bibiku
“jreeng,, aku udah daftarin kita ke Rising Star Audition Kris” teriak Wisni sambil melihatkan kertas form audisi itu.
“Uhk, ih apa – apaan sih Wis, aku ngga bakat nyanyi, mau modal tampang doang? Kaya penyanyi – penyanyi ang Cuma cari sensasi? Enggak ah” Jawabku sambil tersedah lemon tea yang aku minum.
“Engga lah Kristal, kamu itu punya suara bagus, kan ada aku juga, aku ikutan kok nemenin kamu, tapi aku yakin kamu pasti bisa masuk kok, yakin deh” Jelas Wisni padaku.

Siang itu kami berbelanja baju di Black Out Distro, kita membeli baju kembar warna biru, yah, itu warna kesukaan kita. Habis dari Distro, kita ke Salon, Aku memilihkan model rambut untuk Wisni, dan Wisni memilihkan model rambut untukku. Yah, sekarang Wisni terlihat cantik dengan rambut sebahunya, dan kata Wisni aku kelihatan cantik dengan rambut panjang dan poniku. Kita berdua begitu senang saat itu, dan aku merasa bahagia mempunyai sahabat seperti Wisni. Hari itu kita menghabiskan waktu bersama, penuh dengan tawa dan ngga ada rasa capek sedikitpun yang aku dan Wisni rasain.

“akhirnya kita nyampe rumahmu juga Kris” kata Wisni sambil duduk di sofa.
“Iya nih Wis, seneng banget deh” Ucapku menatap Wisni
“Eh Kris, kalau kamu masuk Rising Star Audition terus kamu jadi penyanyi, apa yang kamu lakuin setelah itu?” Tanya Wisni
“Aku bakal bikin bangga mama papa dan termasuk kamu Wis, aku pengen duet sama penyanyi papan atas” Jawabku agak ragu
“Kalau kamu Wis?” tambahku
“Kalau aku lolos nanti, aku bakal inget kamu Kris, selalu dan selamanya” Jawab Wisni

Malam itu Wisni tidur dirumahku, karena kita besok harus berangkat audisi pagi – pagi banget, aku ngga sabar ikutan audisi besok sampai – sampai aku dan Wisni ngga bisa tidur, aku dan Wisni mengitung 1000 domba dan akirnya aku tidur duluan.

Pagi hari kami udah sampai di tempat Rising Star Idol, kita udah registrasi juga dan tinggal nungguin nama kita di panggil.
“Wisni Aluna Zahra, Silahkan” suara panitia memannggil Wisni.
“Good Luck, Wis” Kataku
Aku menunggu Wisni, udah hampir 10 menitan, semoga Wisni beruntung didalam, gumamku. Aku juga harus siap apapun yang terjadi.
“Kristal, aku LOLOS!” teriak Wisni lari sambil memelukku.
“Selamat ya Wisni Wini Biti” Ejekku mencubit pipi Wisni dan memeluknya
“Kristal Miselia” Suara panitia memanggilku.
“Kris, Be the best!” Ucap Wisni memelukku lagi

Selesai aku bernyanyi, aku mendapat amplop dari juri, aku takut membka amplop itu, tapi aku berusaha meyakinkan diriku untuk membuka amplop itu. TIDAK LOLOS, membaca kata itu aku langsung menangis dan keluar dari ruangan itu.
“Kris, kamu kenapa?” tanya Wisni memelukku
Tanpa bicara sepatah katapun aku langsung melepaskan pelukan Wisni dan pergi meningalkannya.

Hampir 8 bulan udah berlalu, sekarang Wisni dah jadi penyanyi papan atas yang siap Go International. Sedangkan aku, aku hanya sendirian disini, kehilangan sahabat! Wisni memang jahat, pikirku saat itu.
Siang itu aku menemani mamaku belanja di Supermarket dekat rumah, di LCD tv Supermarket itu muncul wajah Wisni yang sedang diwawancarai.

“Aku bakal Go International besok, dan aku akan merindukan sahabatku, Kristal Miselia, karena dia aku bisa ada disini, dan dia akan selalu ada, selalu dan selamanya” Ucap Wisni pada Media.
“Masih benci sama Wisni, Kris? Sebenarnya kamu tidak seharusnya membencinya, lolos tidak lolos itu keberuntungan Kris, itu bukan salah Wisni. Mungkin itu bukan jalan buat kamu untuk jadi penyanyi, tapi suatu saat nanti kamu pasti bisa Kris” Ucap mamaku.

Malam itu aku kerumah Wisni, tetapi Wisni tak ada dirumah, dia baru show di auditorium Shapirre, tak jauh dari rumahnya, dan aku langsung kesana. Aku melihat Wisni menyanyi, dan yang membuatku kaget dia memakai baju kembar yang kita beli dulu bersama, dan aku memakainya juga saat ini.
“Kristal, aku bakal senang kalau kamu bisa duet bersamaku di sini” Panggil Wisni menyuruhku naik ke atas stage.
Yah, aku seneng banget malem itu, aku bisa ketemu Wisni lagi, aku bangga memounyai sahabat seperti Wisni yang akan Go International, dan akhirnya aku bisa duet sama penyanyi papan atas, Wisni Aluna Zahra.

Karya: Resia N Melinda

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih buat komentar dari kalian, WARNING: Jangan menjelek - jelekan ya, lebih baik memberi komentar yang membangun buat blog ini :) Semoga bermanfaat dan jangan kapok main ke sini yaaaaa,

Big Hug,
Resia N Melinda