Kamis, 21 Juni 2012

Apple Strawberry


FFA
“Hai, Strawberry! Gimana kabarmu hari ini?!” Lagi-lagi ada sepucuk surat di dalam tas kecilku. Hampir setiap hari ada surat berwarna merah muda di dalam tasku yang mengatasnamakan dirinya ‘Apel’. Siapa sih yang usil kayak gini?! Batinku dalam hati. Aku ingin tahu apa muksudnya smua ini? Kenapa dia selalu memberi surat ini? Dan kenapa aku di panggil Strawberry!
Aku sama sekali tidak pernah membalas pesan itu. Apa gunanya?! Tapi semakin lama aku semakin penasaran. Apa mungkin ini ulah ketiga sahabatku?! Ah, pasti mereka. Siapa lagi yang tau kalau aku suka stawberry. Namanya aja dihubung-hubungin sama apel juga lagi. Udah jelas-jelas namaku itu
Winda Resya Winona

***
Pagi itu aku langsung menuju ke dalam kelas dan menghampiri shbat ku “Hai, guys! Aku mau ngomong sesuatu sama kalian”. Aku langsung duduk di antara ketiga sahabatku.
“Mau ngomong apa sih, Wind? Serius banget…” Ristia mengedipkan matanya ke arahku.
“Apaan sih?! Aku pengen tanya masalah surat misterius itu. Jangan-jangan, itu ulah kalian ya?!” Aku memandang mereka serius.
“Huft,, mentang-mentang kita deket sama kamu, masak kamu nuduh kita juga sih. Penggemar rahasia kali…” Yuna sedikit mengodaku.
Memang sih, aku dan ketiga sahabatku sudah berteman lama. Mana mungkin mereka melakukan teror semacam ini?! Ah, lalu siapa sih?! Aku bertanya-tanya dalam hati.

Bel panjang menandakan jam sekolah telah berakhir. Hari ini aku tidak ada acara. Paling aku akan menyibukkan diri di rumah. Baru saja aku selesai ganti baju, HP-ku berbunyi. Nomor tak dikenal. Siapa ya?! Pikirku.
“Hai, Strawberry! Pasti baru mau istirahat ya… Jangan lupa, besok ada tugas matematika.-Apel-.” Aku terkejut. Bagaimana mungkin doa tau nomor HP-ku?! Baru saja ingin ku balas, sudah ada pesan lagi.
“Aku ingin suatu saat kita bisa berteman. Oya, kenapa sih kamu tidak pernah membalas pesanku?”

Benar-benar aneh. Bagaimana aku bisa menjadikannya teman jika aku tak mengenalnya?! Siapa sih dia?! Aku semakin penasaran pada Apel ini. Pasti dia orang yang dekat denganku. Kalau tidak, mana mungkin dia tau kalau besok ada tugas matematika?! Aku menggaruk-garuk kepala. Tanpa ragu aku langsung membalas pesan itu.
“Bagaimana aku bisa menjadikanmu teman?! Aku saja tidak mengenalmu.” Ku tekan tombol Send.

Beberapa menit kemudian, satu SMS masuk . . .
“Mmm. . . Besok kamu datang saja ke taman belakang sekolah… Aku tunggu kamu di sana. Oke! Sekarang cepat tidur! Tidak baik seorang putri tidur malam-malam.” Ia mengakhiri percakapan ini.
“Huft… Oke! Besok aku akan segera tau siapa sebenarnya si Apel ini.” Aku segera memejamkan mata. Tidak sabar ingin melihat si Apel. Apa benar dia ingin menjadi temanku?! Hahh. . .
***

Keesokan harinya, aku semakin penasaran dengan Apel. Aku menceritakan SMS yang dikirim Apel semalam pada ketiga sahabatku. Bukannya membantuku, eh malah menggodaku.
“Temui saja lah… Daripada penasaran terus…” Prilia mulai memberikan solusi.
“Oke lah… Nanti aku akan menemuinya pulang sekolah.” Aku mengiyakan usulan Prilia. Toh, setelah aku mengenalnya, siapa tau dia adalah anak yang baik. Kalau dapat banyak teman kan lebih baik, pikirku.
Bel panjang mengakhiri pelajaran hari ini. Jantungku berdegup kencang. Aku semakin berpikir macam-macam. Apa dia orang jahat?! Jangan-jangan dia ingin mencelakaiku?! Ah, tidak!

Dengan langkah malas, aku memberanikan diri melangkah menuju taman belakang sekolah. Suasananya sepi. Hanya suara daun kering yang terseret angin kesana-kemari. Ada seseorang duduk di sebuah bangku yang ada di taman. Aku melangkah mendekatinya. Sepertinya,, aku pernah melihatnya…
“Hai, apa kamu Apel?” Aku bertanya dengan gugup. “Eh, hai… kamu sudah datang…” Dia membalikkan wajahnya padaku. Aku terkejut bukan main. Eza?! Apa benar dia?! “Kok bengong sih… Strawberry!!”
“Eh, maaf. Kamu?! Kamu Apel itu, kan?!” Aku masih tidak percaya. Parahnya, aku masih asyik dengan tampang polosku yang bikin dia ketawa habis-habisan.
“Iya, Winda. . . Udah dong, jangan pasang tampang polos gitu! Bikin perut sakit aja… Hahaha. . .” Tawanya makin menjadi-jadi.
“Oke, to the point aja. . . Apa maksud kamu kirimin pesan-pesan itu ke aku?!” Aku bertanya dengan ketus abis.
“Maaf deh,,, aku kan udah bilang kalau aku pengen jadi temen kamu.”
“Emang apa alasan kamu pengen jadi temen aku?! Dan kenapa kamu pakai nama Apel dan manggil aku Strawberry…” Aku memandangnya serius.
“Sebenarnya,, aku udah lama pengen jadi teman kamu. Apa kamu ingat, waktu MOPD dulu kamu pernah marah-marah gara-gara aku numpahin Puding Strawberry Apel mixed buatan bunda kamu?!” dia tertawa memandangku.
“Jadi, kamu si Eza yang culun itu?! sekarang kamu udah beda ya. . .”
“Hehe… Iya dong… Sejak saat itu, aku penasaran sama kamu. Aku pengen kenal sama kamu dan jadi temen kamu. Jadi gimana?!”
“Gimana apanya?!”
“Ya. . . kamu mau gak, jadi temen aku…..”
“Oke… Sekarang kita temen… FFA alias Friend Forever Apel…” aku mengulurkan jari kelingkingku padanya yang langsung disambutnya.
“Makasih Strawberry…”
Kami sama-sama tertawa. Kami sekarang resmi berteman. So, sekarang Apel dan Strawberry adalah teman… Untuk sekarang dan selamanya ya!

Karya: Resia N Melinda



2 komentar:

Unknown mengatakan...

apelnya pasti yesung ya unnie? hehehehe :D

Unknown mengatakan...

yaelah mentang mentang yesung mukanya mirip sama apel yah :D

Posting Komentar

Terima kasih buat komentar dari kalian, WARNING: Jangan menjelek - jelekan ya, lebih baik memberi komentar yang membangun buat blog ini :) Semoga bermanfaat dan jangan kapok main ke sini yaaaaa,

Big Hug,
Resia N Melinda